[Campaign] Protect Paradise, Lindungi Hutan Indonesia


Jika Anda mendengar fakta bahwa saat ini hutan di Indonesia sedang dilanda krisis bahkan bukan hanya di Indonesia saja tapi hutan dunia saat ini sedang dalam krisis, apa reaksi Anda? Apa reaksi Kita?


Bayangkan keindahan alam seperti ini harus dipaksa hilang karena alasan komersil untuk memenuhi kebutuhan garis miring keinginan segelintir umat manusia.

Indonesia memiliki hamparan hutan yang luas. Dengan luas hutan Indonesia sebesar 99,6 juta hektar atau 52,3% luas wilayah Indonesia (data : Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2011 yang dipublikasi pada bulan Juli 2012), hutan Indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia yang sangat penting peranannya bagi kehidupan isi bumi. Selain dari luasan, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan hayati. Berbagai flora dan fauna endemik hadir di hutan Indonesia menjadi kekayaan Indonesia dan dunia. 
Namun hijaunya alam Indonesia kian hari kian menyusut akibat pemanfaatan hutan tak terkendali. Laju deforestasi hutan Indonesia mencapai 610.375,92 Ha per tahun (2011) dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia.
Mengutip berita dari Greenpeace:

Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan. Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal-jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim.
Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan-baik secara fisik maupun spiritual.

Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga-masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba.

Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Bagaimana perubahan iklim ini bisa terjadi?
Contoh kasus yang terjadi di Indonesia, yaitu kebanyakan pembalakan atau penggundulan hutan dilakukan untuk membuka lahan baru untuk dijadikan kebun kelapa sawit. Pembalakan hutan ini termasuk didalamnya proses pengeringan dan pembakaran hutan.

Sedangkan hutan tropis berfungsi sebagai spons atau busa yang dapat menyerap karbondioksida. Bisa kita bayangkan, hutan tropis yang sudah ada sejak ribuan atau bahkan jutaan tahun silam pasti telah menyimpan karbon dalam jumlah yang sangat besar. Sehingga bila hutan ini dikeringkan dan dibakar, maka akan terjadi ledakan karbondioksida yang berbahaya terutama bagi iklim dunia.


Dan tahukah Anda bahwa Indonesia adalah negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia? Ini menimbulkan pertanyaan baru, yaitu: Sudah berapa banyak hutan di Indonesia yang dikeringkan dan dibakar untuk dijadikan kebun kelapa sawit di Indonesia?

Jawabannya adalah cukup besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pencemar polusi ketiga terbesar di dunia setelah Amerika dan Cina.


Link berikut ini menceritakan bagaimana perluasan kelapa sawit di Indonesia dapat menyumbang perubahan iklim : Greenpeace

Dan tahukah Anda jika kehancuran hutan akan membawa dampak pada perubahan iklim yang dapat dirasakan bukan hanya pada satu daerah saja tapi juga secara dunia. Pembakaran hutan yang terjadi di Indonesia bukan hanya menimbulkan dampak secara lokal tapi juga secara global. Indonesia pernah dikecam oleh negara tetangga karena polusi asap dari kebakaran hutan yang merambah sampai ke negara lain.


Segala sesuatu yang terjadi di Bumi sesungguhnya adalah suatu mata rantai yang berlangsung secara terus-menerus dan apabila satu saja mata rantai yang terputus, maka akan menimbulkan dampak pada keseluruhan sistem.


Masih hangat di ingatan kita tentang tragedi pembakaran orang utan hidup-hidup karena memasuki perkampungan warga. Ini adalah bukti nyata bahwa habitat asli orang utan sudah terancam, dan bukan hanya orang utan saja karena hutan hujan tropis adalah rumah yang nyaman bagi jutaan spesies dan sumber air bagi kebutuhan makhluk hidup.



Sebagai orang-orang yang hidup di kota dan jarang bersentuhan langsung dengan hutan, mungkin banyak dari kita yang tidak dapat membayangkan proses perubahan iklim ini. Namun bukan berarti kita tidak dapat berperan dan ikut serta dalam kampanye penyelamatan hutan ini.

Tahukah Anda atau sadarkah kita bahwa makanan kita, barang-barang yang sehari-hari kita pakai sebagian besar adalah produk dari alam? Tanpa kita sadari, apa yang kita konsumsi bisa jadi adalah hasil dari pembalakan hutan. Banyak perusahaan-perusahaan yang secara rakus membabat hutan Indonesia untuk ditanami kelapa sawit dan dijadikan bahan baku untuk memproduksi makanan, pakaian, kertas, dll. Semua itu hanya untuk meraup keuntungan yang lebih besar.


Hidup di tengah suasana perkotaan memberikan kita kemudahan untuk dapat mengakses teknologi dan hidup bersosial. Dengan kemudahaan dan teknologi ini kita dapat memberikan suara menuntut perubahan demi kelangsungan hutan bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Yup, kita bisa secara aktif dan kreatif menyuarakan kampanye ini baik melaui blog maupun social media lainnya. Salah satu organisasi yang secara aktif mengkampanyekan program penyelamatan hutan ini adalah Greenpeace.


Saat ini Greenpeace sedang mengadakan lomba blog yang bertemakan "Hutan Indonesia" untuk mengkampanyekan pentingnya melindungi hutan Indonesia. Mengapa ini penting? Karena Indonesia adalah pemilik hutan hujan tropis terluas ke-3 di dunia setelah Brasil dan Kongo, tetapi pada tahun 2007 Indonesia ditetapkan sebagai negara yang memiliki tingkat kehancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90 persen dari sisa hutan di dunia dalam Guinness World Records. Sungguh ironis, bukan?!?


Melalui program kreatif ini kita bersama-sama dapat menyuarakan kepada seluruh dunia dan semua kalangan pentingnya menjaga hutan kita demi menjaga stabilitas dunia.

Untuk melihat kampanye apa saja yang sedang digalakan oleh Greenpeace atau bagaimana caranya kita sebagai masyarakat urban dapat berperan dalam melestarikan hutan kita, dapat mengunjungi website resmi Greenpeace: www.greenpeace.org/seasia/id


Karena manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan alam, tanpa campur tangan makhluk hidup lainnya. Jadi, berhentilah berpikir bahwa manusia adalah makhluk superior. Mulailah bertindak sebagai pelindung, karena kitalah pahlawan bagi Bumi kita sendiri.
We're living in one world, one Earth.
So, let's protect each other.
Protect this paradise, before it's too late...


Bandung sebagai salah satu kota kreatif yang peduli dengan lingkungan telah berhasil menjaga hutan kota dari tangan-tangan komersil yang berupaya mengeksploitasi hutan kota menjadi tempat komersil. Salah satu hutan yang menjadi paru-paru kota Bandung adalah Hutan Maribaya. Sebagai salah satu atraksi wisata di Kota Bandung, Hutan Maribaya menyimpan koleksi alam dan satwa khasnya yaitu monyet ekor panjang.


Foto-foto ini diambil di tahun 2013 di lokasi air terjun yang terkenal di Hutan Maribaya, Curug Omas. Para kera ekor panjang ini aktif di pagi menjelang siang hari untuk mencari makan. Salah satu makanan utama mereka adalah pucuk bunga salah satu pohon di dekat air terjun. Beruntung, kami ke sana bertepatan dengan jam mereka mencari makan. Kera-kera ini tidak agresif terhadap manusia, tapi jangan harap bisa mendekati mereka dalam jarak satu meter karena mereka sepertinya takut terhadap manusia.












As a modern/urban people, we can keep the forest by changing our lifestyle.
What we buy, what we eat, and what we wear will provide an indirect impact on the environment.
Be a smart and responsible buyer!!
We can protect paradise, our forest and our Earth, by joining these campaign on Greenpeace.

Start spreading this issue, speak up to the world, and love your life by loving our Earth.
Don't take too much from our Mother Nature, then she will give you more...


0 komentar:

Posting Komentar